Post Top Ad

Jumat, 04 April 2014

Inilah 10 Ciri-Ciri Toko Online Penipu atau Fiktif



Inilah 10 Ciri-Ciri Toko Online Penipu atau Fiktif - Kapok atau takut ditipu lewat transaksi jual beli online? Tidak ingin menjadi korban penipuan berikutnya? Ada baiknya simak dan perhatikan 10 ciri-ciri khas aksi penipuan di internet:
 
1. Mengirimkan promosi lewat sms.
Trik ini paling sering dilakukan. Penipu secara acak mengirim sms berisi tawaran produk super murah atau hadiah undian. Biasanya ponsel, kamera, komputer atau elektronik. Harapan mereka dari 1000 sms yang terkirim mungkin ada 100 orang bodoh yang bisa ditipu. Kenyataannya memang banyak yang tertipu. 
2. Nomor pengirim tidak sama dengan nomor yang tercantum di sms.
Secara etika, mengirimkan sms promosi tanpa persetujuan si pemilik nomor ponsel sudah termasuk spamming, apalagi jika modusnya penipuan dan menyuruh tranfer uang? Sungguh keterlaluan. Pengiriman sms massal itu ada programnya yang biasanya disebut sms gateway server. Sehingga kalau kita membalas ke nomor tersebut tidak akan pernah bisa. Sudah jelas yang mengirim ingin bersembunyi dari tindakan tersebut atau mengelak jika ditanya. Bagaimana kita bisa percaya promosi sms tersebut?
3. Barang murah - harga diskon.
Ciri berikutnya yang paling menyolok adalah harga super diskon. Kamera asli seharga Rp 7 juta dijual Rp 4 juta, blackberry Rp 3 juta bisa dijual Rp 1.5 juta, laptop Rp 6 juta bisa dijual Rp 2 juta, dsb. Embel-embel yang diberikan misalnya barang black market (BM), masuk dari Batam, Tanjung Pinang, dsb. Dengan memberikan harga murah diharapkan korban akan tergiur dan ileran. Sehingga cepat-cepat ke ATM tranfer duit kepada kawanan penipu. Lain kali kalau menemukan tawaran super murah yang tidak logis tersebut, harap tanyakan dulu apakah Steve Jobs adalah paman mereka, Bill Gates adalah engkong mereka, dsb. Kalau bukan, dari mana mereka bisa dapat harga murah? Gampang kan?
 
4. Menggunakan blog, forum, facebook, iklan gratisan.
Namanya orang yang lagi tidak punya uang. Jadi sumber untuk mendapatkan uang guna menghidupi anak dan isterinya adalah lewat upaya tipu menipu. Salah satu sarana paling empuk yaitu lewat media internet. Karena media internet banyak yang gratis seperti situs iklan, blog, facebook, forum, dsb. Tidak mungkin kalau orang bisa membeli barang untuk berjualan tetapi tidak memiliki blog atau website yang dikelola secara profesional. Tidak mungkin langganan beli domain yang cuma Rp 100.000 per tahun tidak mampu. Apa kata dunia?
5. Tidak menerima cash on delivery (COD).
Ciri paling paten: tidak adanya fasilitas COD (Cash on Delivery). Penipu paling anti "barang datang bayar di tempat". Mereka tidak pernah mau disuruh mengantar barang ke rumah atau kantor si pembeli dan melakukan pembayaran di sana. Karena mereka memang tidak punya toko dan barang untuk dijual. Penipu cuma melayani tranfer dan tranfer. Kadang alasan yang dibuat untuk menggertak, "COD hanya untuk pembelian di atas Rp 15 juta." Preettt.... Mereka pikir tidak mungkin orang punya uang sebanyak itu untuk membeli dan supaya dianggap serius.
6. Tidak ada alamat toko.
Punya toko berjualan tetapi tidak mencantumkan alamat? Sungguh keterlaluan. Kalau benar tidak ada toko nyata, minimal mencantumkan alamat rumah, kost, apartemen, korespondensi, dsb...bukan? Ini kok tanpa alamat apapun? Dari mana mereka ambil dan taruh barang? Jangan mudah percaya ancaman: "Kami spesialis jualan online dan tidak ada alamat toko." Preett.... Yang ada alamat saja banyak yang palsu apalagi yang tidak ada alamat? Mau cari si penjual jika ketahuan menipu atau ada kasus di mana nantinya? Jualan kok takut kasih alamat. Minimal ada alamat rumah, kost atau apartemen. 
 
7. Mencantumkan testimoni palsu.
Untuk lebih meyakinkan calon korban, biasanya penipu menulis sendiri testimoni di blog atau website mereka sendiri. Atau kadang suruh temannya yang lain saling menulis. Rata-rata bunyinya begini:
"Pertama cukup meragukan. Banyak kasus penipuan. Namun setelah berbelanja dan barang terkirim, akhirnya percaya. Benar-benar bagus dan murah." Joyo - Surabaya (081876XXXX)
"Juragan satu ini layak dapat bintang. Barang bagus, pengiriman sesuai janji. Mantap Boss!" Charles - Jakarta (0856787XXXX)
"Saya suka dengan pelayanan toko online satu ini. Barang sesuai gambar, harga murah dan pengiriman cepat lewat TIKI. Cukup 3 hari." Atun - Yogyakarta (08127654XXXX)
Masih banyak lagi yang bisa Anda karang sendiri. Masa tidak bisa mengarang seperti kawanan penipu?
8. Toko berlokasi di kota-kota tertentu.
Kalau ada yang menjual elektronik, komputer dan ponsel super murah yang mengatasnamakan kota-kota tertentu seperti: Batam, Tanjungpinang, Medan, Pontianak, bisa dipastikan penipuan. Meski beberapa kota memang bersinggungan dengan negara luar, tetapi tetap saja tidak ada barang murah sedemikian rupa.
9. Anti Rekening Bersama (Escrow).
Kawanan penipu juga paling anti menggunakan rekening bersama (escrow). Mereka tidak mau uang yang diincar dari korban tertahan di pihak lain. Padahal kalau niat beneran jualan, buat apa kuatir? Toh nanti uang pembeli juga akan dibayarkan kok.Jadi kalau ada penjual yang anti diajak menggunakan rekening bersama maka 1000% pasti penipuan.
10. Terlihat janggal di website mereka.
Pokoknya kalau diamati baik-baik, pasti ada yang janggal dengan tampilan, foto dan tulisan website penipuan tersebut. Fotonya bisa aneh, tulisannya acak kadul karena menjiplak dari website lain, selalu menekankan transfer, transfer dan transfer uang. Kadang mereka menakut-nakuti kita jika tidak membeli akan menyesal, dsb. Alamat tidak jelas, hanya menggunakan nomor ponsel, rekening bank tidak tercantum, dsb. 
"Kami khusus jualan online. Tidak ada toko!" 

"Percaya silakan beli, tidak percaya jangan banyak tanya."
"Buat apa menipu karena kami menggunakan nomor cantik. Penipu tidak akan menggunakan nomor cantik." 
Aneh. Yang biasanya ada toko lalu berjualan online, ini jualan online kok bilang tidak ada toko. Ambil barang dan taruh barang di mana ya? Masa jualan tidak boleh orang bertanya? Nomor cantik dari Hongkong? Kalau berhasil nipu Rp 1 milyar, semua nomor cantik juga bisa dibuang.

Bagaimana sekarang? Apakah kita akan tertipu lagi? Kalau Anda masih saja ditipu oleh jual beli online, sebaiknya mandi di pantai ancol, Jakarta Utara untuk membuang sial!